Pages

Geografi Kehidupan

Minggu, 04 Mei 2014


Geografi Kehidupan

I.                   Penyebaran Makhluk Hidup

Di bumi ini, terdapat berbagai macam jenis makhluk hidup yang berbeda-beda. Namun terkadang kita melihat adanya kesamaan antara makhluk hidup di suatu wilayah dengan wilayah lain. Hal ini di karenakan adanya factor penyebaran makhluk hidup.

Faktor-faktor Penyebaran Makhluk Hidup

a)      Faktor BIOTIK

1)  Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia tentu sangat berpengaruh terhadap penyebaran makhluk hidup. Contohnya, apabila kita menebang pohon, maka florapun lama-kelamaan akan habis. Dengan habisnya flora, maka tidak ada lagi makanan untuk para fauna, dan para faunapun mencari wilayah dimana masih terdapat bahan makanan untuk mereka.
2)  Flora dan Fauna
Hewan memiliki peranan terhadap tumbuhan, contohnya membantu dalam proses penyerbukan, hal ini biasanya dilakukan oleh lebah, kupu-kupu, dan lain-lain. Selain hewan, tumbuhanpun juga berperan dalam menyuburkan tanah. Tanah yang subur, memungkinkan terjadinya perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan, serta dapat mempengaruhi kehidupan faunanya.

b)     Faktor ABIOTIK

1)  Iklim
Faktor iklim (suhu, kelembapan udara, angin, dll) juga sangat berpengaruh terhadap penyebaran makhluk hidup. Faktor suhu dan kelembapan sangat berpengaruh bagi perkembangan fisik tumbuhan. Sedangkan matahari, sangat berperan dalam proses fotosintesis. Perbedaan iklim di suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya berbeda-beda juga. Berdasarkan tingkat kelembapan udaranya, tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga kelompok :
  • Xerophyta :
Tumbuhan yang mampu beradaptasi di daerah kering sekalipun (contoh = kaktus)
  • Mesophyta :
Tumbuhan yang dapat hidup di tanah yang lembab (Contoh = Padi)
  • Tropophyta :
Tumbuhan yang di dalam kehidupannya membutuhkan banyak air (Contoh = eceng gondok)

2)  Keadaan Tanah
Perbedaan jenis tanah, mulai dari tekstur hingga zat mineral yang terkandung di dalamnya, dapat mempengaruhi berbagai jenis tanaman yang tumbuh. Mengenai tekstur, dapat mempengaruhi daya serap tanah terhadap air. Ketika tanah tersebut memiliki daya serap air yang tinggi, maka berbagai jenis tanamanpun dapat tumbuh, dan begitu pula sebaliknya. Contoh perbandingan wilayah tropis dengan gurun pasir. Daerah tropis banyak ditumbuhi hutan lebat, pohonnya yang tinggi-tinggi dan daunnya selalu berwarna hijau. Sebaliknya, di gurun pasir hanya tanaman tertentu saja yang dapat tumbuh (seperti kaktus).

3)  Air
Air memiliki peranan penting bagi tumbuhan, yaitu dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dengan adanya curah hujan di daerah tertentu. Daerah yang curah hujannya kurang, keanekaragaman tumbuhannyapun kurang dibandingkan daerah yang memiliki bannyak curah hujannya, seperti di daerah tropis.

4)  Tinggi Rendah Permukaan Bumi
Permukaan bumi terdiri dari berbagai macam relief, seperti daerah pegunungan, pantai, dataran rendah dan perbukitan. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi, mengakibatkan adanya variasi suhu udara. Variasi suhu udara tersebutlah yang mempengaruhi keanekaragaman tumbuhan.Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu udara di daerah tersebut. Dan begitu pula sebaliknya. Contohnya, tanaman yang hidup di daerah pantai, banyak di tumbuhi oleh pohon kelapa, namun lain halnya pada daerah pegunungan, yang memiliki banyak keanekaragaman tumbuhan, pohon-pohon yang rimbun, dan lain lain.

Klasifikasi Penyebaran Flora dan Fauna :

1) Penyebaran Flora
Flora di Indonesia sangatlah banyak. Flora di Indonesia bagian barat, memiliki banyak kesamaan dengan benua Asia. Hal ini di sebabkan karena wilayah Indonesia bagian barat pernah bersatu dengan daratan Asia. Sehingga flora ini disebut sebagai flora Asiatis . Flora Indonesi bagian barat terdiri dari :
-          Hutan Hujan Tropik : Ditandai oleh rimba belantara dengan tumbuhan yang beraneka ragam. Hutan hujan tropic yang lengkap masih memiliki ciri-ciri berdaun lebar, pohon tinggi besar, belukar-belukar tropic serta cendawan. wilayah ini terdapat di daerah Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
-          Hutan Musim : Merupakan daerah yang ditumbuhi flora yang menggugurkan daunnya di musim kemarau. Wilayah ini terdapat di daerah Jawa.
-          Hutan Bakau : Merupakan daerah yang terdiri dari flora khas pantai, seperti rumbia, nipah, dan  bakau.
-          Sabana Tropik : Merupakan padang rumput yang diselingi pohon tegakan tinggi. Wilayah ini dapat ditemui di wilayah Timur Jawa Timur, bali, dan Gayo. Wilayah ini memiliki berbagai jenis vegetasi, antara lain : Sabana Tropik yang ada di Nusa Tenggara Barat Steppa. Merupakan padang rumput yang diselingi pohon tegakkan tinggi. Steppa banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur Hutan bakau yang terdiri dari nipah dan bakau Hutan pegunungan yang terdiri dari cemara dan pinus

Jenis Flora di wilayah Indonesia bagian Timur disebut juga sebagai Flora Australis. karena wilayah ini pernah bersatu dengan daratan Australia. Flora bagian Timur ini banyak terdapat di Papua. Jenis vegetasinya adalah Hutan hujan tropik, hutan pegunungan, dll. Apabila dilihat dari lingkup dunia, maka persebaran flora dibagi menjadi beberapa wilayah penyebaran :

1. Wilayah Ethiopian : wilayah yang penyebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah selatan gurun sahara, Madagaskar dan selatan Saudi Arabia. Tumbuhan yang khas di daerah ini meliputi kaktus.
2. Wilayah Paleartik : Wilayah persebarannya meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi pada wilayah ini bervariasi mulai dari perbedaan suhu, curah hujan, maupun kondisi permukaan tanah, menyebabkan tanaman yang tumbuh juga bervariasi. Contoh : Bunga Sakura di Jepang.
3. Wilayah Nearktik : Persebarannya meliputi wilayah amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Flora yang khas adalah flora yang tumbuh pada daerah-daerah yang dingin. Contoh : cemara yang biasa tumbuh di daerah bersalju.
4. Wilayah Neotropikal : Persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropic dan bagian Selatan beriklim sedang. Contoh : Pohon Eboni
5. Wilayah Oriental : Wilayah penyebarannya meliputi daerah Asia bagian Selatan pegunungan Himalaya, India, Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Filiphina. Contoh : Bunga Bangkai
6. Wilayah Australian : Wilayah ini mencakup Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, pulau-pulau di sekitarnya, dan kepulauan di Samudera Pasifik. Contoh : Eukaliptus

Sumber :


II.                Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim

a)      Daerah Tropik

Memiliki ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Jahuari hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membenntuk suatu hutan tropic dengan ciri-ciri sebagai berikut : Pohon-pohonnya besar dan tinggi, dapat mencapai 20-40 m Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas. Di dalam naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang melakukan adaptasi dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang dikandung cabang atau dahan tempat menempel tanah dibawah naungan hampir tidak pernah mendapatkan sinar matahari. Hal ini menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke atas. Misalnya rotan di lapisan terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Didalam hutan tropis yang lebat, terdapat beraneka ragam binatang, mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau dan binatang besar lainnya. Sedangkan tumbuhan yang hidup dalam tumbuhan ini, memiliki ciri : berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya.
Ciri lingkungan abiotiknya : suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sekitar 50oC sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC. kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi, yang berakibat pada tanahnya yang tandus.

b)     Daerah Sub-Tropik

Merupakan iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim gugur, pusim dingin dan musim semi. Curah hujannya sepanjang tahun, sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. Ciri Biomanya : Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.

c)      Daerah Kutub

Daerah ini, pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam sehari. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdisi dari satu spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup disekitar hutan taiga seperti moose, beruang hitam, dan marten. Di belahan utara, terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit energi radiasi matahari. perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini adalah rendeer, beruang putih, musk axen .

Sumber :

III. Pembagian Wilayah Untuk Penyebaran Binatang

Menurut Alfred Russel Wallace, penyebaran hewan di bumi, dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu :

1. Wilayah Ethiopian : wilayah yang penyebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah selatan gurun sahara, Madagaskar dan selatan Saudi Arabia. Contoh : zebra, jerapah, gajah, dan gorilla
2. Wilayah Paleartik : Wilayah persebarannya meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Contoh : Beruang Eropa, Bison dan Rusa Kutub.
3. Wilayah Nearktik : Persebarannya meliputi wilayah amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Contoh : hewan pengerat besar seperti berang-berang
4. Wilayah Neotropikal : Persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropic dan bagian Selatan beriklim sedang. Contoh : kera dan tapir
5. Wilayah Oriental : Wilayah penyebarannya meliputi daerah Asia bagian Selatan pegunungan Himalaya, India,Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Filiphina. Contoh : harimau, gajah, tapir dan kerbau
6. Wilayah Australian : Wilayah ini mencakup Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, pulau-pulau di sekitarnya, dan kepulauan di Samudera Pasifik. Contoh : hewan yang berkantung seperti kanguru

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS