Evolusi
- IAD dan Evolusi Menurut Para Pemikir
Telah banyak diketahui bahwa sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia
sudah menggunakan teknologi sejak beberapa wakyu silam. Manusia menggunakan teknologi
karena mempunyai akal dan pikiran. Dengan akal, manusia ingin keluar dari
masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, lebih nyaman, lebih praktis, lebih
serba cepat dan lain sebagainya.
Perkembangan teknologi terjadi karena adanya penggunaan akal untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi oleh manusia itu sendiri. Perkembangan
teknologi yang begitu pesat pada saat ini tidak dapat dielakkan lagi, berbagai penemuan
baru muncul tiap harinya. Berbagai macam model maupun feature handphone yang baru
selalu dipromosikan oleh para vendor, mulai dari yang harganya murah sampai
yang paling mahal. Notebook atau yang biasa disebut laptop sekarang seperti
“kacang goreng”, ada di setiap took komputer yang dulunya hanya menjual PC
(personal computer) saja, itupun ditawarkan dengan harga yang super murah hamper
setara dengan desktop kelas menengah. Pada prinsipnya teknologi ini berkembang
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih
mudah berkomunikasi atau melakukan sesuatu. Manfaat positif yang didapat dari penggunaan
teknologi ini sudah pasti banyak dan beraneka ragam.
Pada saat handphone (HP) pertama kali diperkenalkan, masyarakat begitu
antusias dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan. Pada saat itu fungsinya
hanya untuk memperlancar komunikasi, namun sekarang hampir setiap handphone memiliki
fasilitas pemutar lagu, yang hanya berfungsi sebagai penghibur. Selain itu,
terdapat pula berbagai macam fasilitas yang ditawarkan, seperti kamera beresolusi
tinggi, bentuk yang “aneh”, business card scanner, push email, wifi, sampai pada
bahan dari handphone yang dapat dipesan sendiri oleh pembeli yang ingin tampil
beda. Dengan kata lain, handphone adalah ekspresi dari diri penggunanya. Sama halnya
dengan handphone, laptop pun tidak mau ketinggalan. Selalu ada terobosan baru
seperti Finger Print Reader dan berbagai fasilitas yang terlalu banyak untuk disebutkan
satu persatu. Hingga saat ini muncul fenomena dimana handphone diciptakan untuk
menjadi komputer dan computer diciptakan untuk menjadi handphone. Semua itu
karena produsen handphone menawarkan produk yang ingin membuat para pembeli
bias menikmati handphone yang mempunyai banyak fasilitas yang menghibur
sekaligus alat untuk mencatat berbagai keperluan dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sehari-hari. Sedangkan laptop dirancang sedemikian kecil dan ringan
namun tetap mempertahankan fungsi utamanya.
Jarang sekali orang menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh alat-
alat tersebut. Banyak
orang mengalami gangguan dalam tidur ketika mendapat pesan dari handphone yang
bahkan terlihat seperti mendapat sebuah hadiah lewat pesan tersebut. Sekarang banyak
sekali operator seluler yang muncul menawarkan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi,
mulai dari tarif yang super murah sampai pada free talk. Berdasarkan hasil
penelitian, penggunaan telepon dalam waktu yang lama akan mengakibatkan
jaringan pada otak manusia terganggu. Selain itu, penggunaan alat–alat tersebut
dapat mengakibatkan semakin susahnya untuk mengingat hari-hari penting kerabat
atau orang-orang terdekat karena adanya ketergantungan pada alat tersebut. Dengan
kata lain, teknologi membuat manusia semakin malas untuk mengingat sesuatu yang
sebenarnya.
Teori evolusi terus berkembang, khususnya sejak Edwin Hubble pada 1929
dengan menggunakan efek Dopler menyatakan ide Big Bang, yang terjadi 14 milliar
tahun lalu, dan diperkuat oleh Arno Penzias dan Robert Wilson pada 1965 yang
secara kebetulan menemukan sinyal microwave di alam semesta yang intinya: memperkuat
teori Big Bang, sekaligus evolusi. Setidaknya, sampai saat ini, para scientist
sudah bias menginterpretasikan awal ledakan dari Big Bang, yang terjadi pada 10
pangkat sejuta pangkat sejuta pangkat sejuta pangkat sejuta pangkat sejuta
pangkat sejuta detik pertama ...! Tapi salah satu pertanyaan yang belum
terjawab saat ini adalah apakah alam raya akan berkembang terus atau karena
beberapa hal gravitasi akan mengambil alih dan mulai menarikkembali semua
kebelakang yang menyebabkan: Big Crunch?
Masalah penciptaan manusia termasuk salah satu pembahasan kuno yang
mungkin telah mendapat perhatian dari sejak manusia itu diciptakan. Dengan menilik
kitab-kitab samawi beberapa agama seperti agama Yahudi, Kristen, dan Islam, kekunoan
pembahasan dapat kita lihat dengan jelas. Makalah ini ingin mengupas sebuah pembahasan
komparatif antara ayat-ayat kitab samawi yang menyinggung penciptaan manusia dan
teori evolusi. Dengan kata lain, perbandingan antara keyakinan para ahli tafsir
dan pengetahuan yang diyakini oleh para ilmuwan ilmu alam tentang tata cara penciptaan
manusia. Akan tetapi, kejelasan tentang masalah ini bergantung pada penjelasan yang
benar tentang teori pemikiran ini, dan juga pada pemaparan latar belakang
sejarah dan sikap-sikap yang pernah diambil dalam menanggapinya.
Apakah seluruh jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan muncul dengan bentuk
seperti ini? Ataukah seluruh binatang dan tumbuh-tumbuhan itu berasal dari
spesies yang sangat sederhana dan hina, lalu mereka mengalami perubahan bentuk
lantaran faktor lingkungan dan natural yang beraneka ragam? Kita ingin
menemukan sumber kehidupan manusia. Apakah seluruh jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan
muncul dengan bentuk seperti ini dan dengan karakteristik dan keistimewaan yang
independen dari sejak awal mereka diciptakan.
- Teori-Teori Para Ahli Tentang Kehidupan
Teori pertama dikenal dengan nama teori Fixisme dan diyakini oleh para
pemikir pada masa-masa terdahulu. Sedang teori kedua dikenal dengan nama teori Transformisme
dan diterima oleh para ilmuwan dari sejak abad ke-19 Masehi. Teori pertama
meyakini adanya aneka ragam spesies makhluk yang bersifat independen; artinya
manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain juga berasal dari
spesies mereka masing-masing. Akan tetapi, teori kedua beranggapan bahwa penciptaan
spesies-spesies yang ada sekarang ini berasal dari makhluk dan spesies-spesies
yang berbeda.
Para ilmuwan berkeyakinan bahwa teori Evolusi alam natural paling tidak
seusia dengan masa para filosof Yunani. Sebagai contoh, Heraclitus meyakini
bahwa segala sesuatu senantiasa mengalami proses dan evolusi. Ia menegaskan, “Kita
harus ketahui bersama bahwa segala sesuatu pasti mengalami peperangan, dan
peperangan ini adalah sebuah keadilan. Segala sesuatu terwujud lantaran peperangan
ini, dan setelah itu akan sirna.” Segala sesuatu selalu berubah dan tidak ada suatu
realita yang diam. Ketika membandingkan antara fenomena-fenomena alam dengan
sebuah aliran air sungai, ia berkata, “Kalian tidak dapat menginjakkan kaki
dalam satu sungai sebanyak dua kali.” Mungkin filosof pertama yang mengklaim
teori Transformisme (perubahan gradual karakteristik dan spesies seluruh makhluk
hidup) adalah Anaximander. Ia adalah filosof kedua aliran Malthy setelah
Thales. Ia beryakinan bahwa elemen utama segala sesuatu adalah substansi yang
tak berbatas, azali, dan supra zaman. Anaximander juga berkeyakinan bahwa
kehidupan ini berasal dari laut dan bentuk seluruh binatang seperti yang kita lihat
sekarang ini terwujud lantaran proses adaptasi dengan lingkungan hidup.
Manusia pada mulanya lahir dan terwujud dari spesies binatang lain. Hal
ini lantaran binatang-binatang yang lain dapat menemukan sumber makanannya
dengan cepat. Akan tetapi, hanya manusia sajalah yang memerlukan masa yang
sangat panjang untuk menyusu pada ibu yang telah melahirkannya. Jika manusia memiliki
bentuk seperti yang dapat kita lihat sekarang ini sejak dari permulaan, niscaya
ia tidak akan dapat bertahan hidup. Meskipun teori Evolusi memiliki masa lalu
yang sangat panjang, tetapi teori ini tidak memperoleh perhatian yang
semestinya dari para ilmuwan selama masa yang sangat panjang. Dengan kemunculan
para ilmuwan seperti Lamarck, Charles Robert Darwin, dan para ilmuwan yang
lain, teori ini sedikit banyak telah berhasil menemukan posisi ilmiah yang semestinya.
Di penghujung abad ke-18 dan permulaan abad ke-19, seorang ilmuwan ilmu
alam berkebangsaan Prancis yang bernama Cuvier melontarkan sebuah teori tentang
penciptaan makhluk hidup. Ia berkeyakinan bahwa makhluk hidup muncul selama
masa yang beraneka ragam dalam tataran geologi. Lantaran revolusi-revolusi besar
dan tiba-tiba yang pernah terjadi di permukaan bumi, seluruh makhluk hidup itu
musnah. Setelah itu, Tuhan menciptakan kelompok binatang baru dalam bentuk yang
lebih sempurna. Periode-periode makhluk selanjutnya juga muncul dengan cara
yang serupa. Teori ini dalam ilmu geologi dikenal dengan nama Catastrophisme;
yaitu revolusi besar di permukaan bumi. Ia mengingkari seluruh jenis hubungan
kefamilian antara makhluk hidup pada masa kini dan makhluk- makhluk yang pernah
hidup sebelumnya.
Dampyer menulis, “Teori pertama yang sangat mengena dan begitu logis
adalah teori Lamarck (1744 – 1829 M).” Ia menekankan bahwa faktor evolusi
(makhluk hidup) adalah perubahan-perubahan menumpuk (accumulated transformations)
yang disebabkan oleh factor lingkungan hidup dan dimiliki oleh setiap makhluk
hidup dengan cara warisan. Menurut Buffon, pengaruh perubahan lingkungan hidup
terhadap komposisi seseorang sangat minimal. Tetapi Lamarck berkeyakinan bahwa
jika perubahan-perubahan yang diperlukan dalam tindakan bersifat permanen, maka
seluruh perubahan itu akan mengubah seluruh anggota tubuh yang telah kuno, atau
jika tubuh membutuhkan sebuah anggota baru, maka perubahan itu akan menciptakannya.
Aliran Teori Revolusi
Lamarck
Lantaran pandangan yang beraneka ragam terhadap struktur alam, para pendukung
teori Evolusi Spesies memiliki sikap dan haluan yang sangat beragam. Atas dasar
ini, pada setiap penggalan sejarah, banyak hipotesis baru yang dilontarkan
untuk menepis teori-teori oposisi. Aliran Lamarckisme, Neo Lamarckisme,
Darwinisme, Neo Darwinisme, dan teori Mutasi (perubahan secara tiba-tiba) adalah
lima aliran yang mendukung teori Evolusi. Lamarck, seorang zoolog berkebangsaan
Prancis, ini adalah biologis pertama yang telah berhasil mengokohkan teori
Evolusi berpijak di atas konsep-konsep ilmiah. Ia mendeklarasikan teorinya itu
pada tahun 1801 M. dengan menerbitkan bukunya yang berjudul Falsafeh-ye Janevar
Shenasi (Filsafat Zoologi). Ia tidak meyakini bahwa undang-undang yang berlaku
di alam ini keluar dari kehendak Ilahi yang azali. Tetapi ia berkeyakinan bahwa
motor utama penggerak sebuah kesempurnaan adalah sebuah poweryang menjadi factor
keterwujudan spesies-spesies yang lebih sempurna melalui kaidah “pemanfaatan
dan non-pemanfaatan anggota tubuh”.
Menurut Lamarck, setiap makhluk hidup pada permulaannya sangat hina dan
sederhana sekali. Lalu lantaran beberapa kausa dan faktor, makhluk hidup itu mengalami
evolusi menjadi spesies yang lebih sempurna. Faktor-faktor tersebut adalah
lingkungan hidup, pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh, kehendak, dan perpindahan
seluruh karakteristik yang bersifat akuisitif (iktisâbî). Substansi klaim
Lamarck adalah perubahan lingkungan hidup menyebabkan perubahan anggota tubuh.
Seekor binatang untuk menjalani kehidupan terpaksa harus memanfaatkan sebagian
anggota tubuhnya melebihi anggota tubuh yang lain. Dengan memperkuat fungsi
sebagian anggota tubuhnya dan meminimalkan fungsi sebagian anggota tubuh yang
lain, ia melestarikan kehidupannya.
Dengan kata lain, perubahan kondisi kehidupan menimbulkan kebutuhan-kebutuhan
baru. Jika makhluk hidup tidak memperdulikan seluruh kebutuhan itu, maka ia
akan musnah. Tetapi jika ia harus memenuhi seluruh kebutuhan itu, maka ia memerlukan
anggota tubuh yang sesuai. Dengan demikian, sebuah evolusi dalam struktur
tubuhnya akan terjadi. Jika ia memanfaatkan sebagian anggota dalam jumlah yang
minimal, maka anggota tubuh itu akan melemah dan kadang- kadang akan musnah.
Tetapi jika ia melakukan aktifitas dalam kadar yang maksimal, maka
anggota-anggota tubuh baru akan muncul.
Pada akhirnya, perubahan-perubahan akuisitif (iktisâbî) ini akan diwarisi
oleh generasi-generasi makhluk hidup berikutnya. Faktor lain evolusi itu adalah
kehendak dan keinginan yang dimiliki oleh makhluk hidup. Artinya, ia ingin
mengadaptasikan diri dengan lingkungan hidup dan mengatasi seluruh kebutuhan hidupnya.
Teori Noe Lamarckisme muncul ke arena ilmu Biologi berkat usaha keras
Gope, seorang ahli Biologi berkebangsaan Amerika. Teori ini sangat serupa
dengan teori Lamarck berkenaan dengan evolusi spesies dan peran beberapa factor
penting seperti kondisi lingkungan hidup, pemanfaatan dan non-pemanfaatan
anggota tubuh, dan pewarisan karakteristik yang bersifat akuisitas (iktisâbî). Akan
tetapi, dalam menanggapi kehendak dan keinginan makhluk hidup untuk mengubah
anggota tubuhnya sendiri.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar