Keindahan adalah sesuatu yang menarik perhatian setiap orang yang melihatnya, sesuatu yang mengagumkan, merupakan suatu sifat dan ciri dari makhluk hidup. Kata keindahan berasala dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna dan sebagainya. Keindahan dapat dikatakan sebagai bagian hidup manusia karena keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kita akan menemukan keindahan.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Jia tidak indah maka tidak mengandung kebenaran. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Filsuf dewasa ini merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan inderawi kita. Sebagian filsuf lain menghubungkan pengertian keindahan dengan ide kesenangan, yang merupakan sesuatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
1. Keindahan dalam arti luas : merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalmnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indahdan hokum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai suatu yang selian baik juga menyenangkan. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estettis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan.
2. Keindahan dalam arti estetis murni : menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas : keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Keindahan Menurut Pandangan Romantik
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bias pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantil John Keats (1795-1821) sebagi pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forever
Its loveliness is creases; it will pass into nothingness
“Sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan”.
Dari sisi sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Karena itu dia tidak berbicara langsung mengenai keindahan, akan tetapi sesuatu yang indah.
Menurut Keats, orang yang mempunyai konsep keindahan hanya tertentu jumlahnya. Mereka mempunyai negative capability, yaitu kemampuan untuk selalu dalam keadaan ragu-ragu, tidak menentu dan misterius tanpa mengganggu keseimbangan jiwa dan tindakannya hanya pikiran dan hatinya yang selalu diliputi keresahan.
Nilai Estetik
Dalam rangka teori umum tentang The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, niai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang terckaup dalam pergertian keindahan disebut nilai estetik.
Dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali sebagau suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan atau kebaikan. Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan.
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang memebedakan nilai perseorangan dan nila kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumeltal/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh :
1. Puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai instrinsik.
2. Tari, tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak-geriknya.
Tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikna oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
Sumber : Digital Book Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar